BMKG Mencatat Ada 7 Kali Gempa Di Berbagai Wilayah Di Indonesia Dalam Seminggu Ini
Beberapa hari ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mendeteksi setidaknya ada 7 kali gempa bumi di beberapa wilayah Indonesia sampai jam 15.00 WIB pada hari Kamis (6/12/2018).
BMKG mencatat dari awal bulan sampai hari ke-enam di bulan Desember ini sudah terjadi 7 kali gempa bumi di beberapa wilayah Indonesia. Inilah rangkuman beberapa gempa yang telah terjadi mulai dari tanggal 1 – 6 Desember 2018 ini.
1. Gempa Bumi Pertama Terjadi di Maluku Barat Daya pada 1 Desember 2018
Telah terjadi gempa bumi dengan magnitud 6,5 SR telah mengguncang Maluku bagian Barat Daya, pada hari Sabtu (1/12/2018) malam. Di dalam akun twitter resmi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), @infoBMKG telah menjelaskan bahwa gempa bumi tersebut terjadi pada pukul 20.27 WIB.
Dan titik gempa bumi terdapat di koordinat 7.66 Lintang Selatan, 128.83 Bujur Timur atau posisi tepatnya berada di laut, 275 km timur laut Maluku bagian Barat Daya. Diketahui kedalaman gempa bumi tersebut sekitar 162 km. Dan BMKG mengumumkan bahwa gempa tersebut tidak ada potensi tsunami.
Dan gempa bumi magnitud 6,5 SR mampu dirasakan di Saumlaki, Soe, Atambua dengan skala II MMI, Tiakur dengan skala MMI III-IV MMI, Kalabahi dengan skala I-II MMI, dan Ambon dengan skala II MMI.
Walaupun begitu, menurut Kepala Pusat Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) bapak Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan bahwa sejauh ini belum ada pemberitahuan mengenai kerusakan yang diakibatkan oleh gempa tersebut.
Dan bapak Sutopo juga memberitahukan bahwa gempa tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa dalam laporannya.
2. Gempa yang Kedua Terjadi di Maluku bagian Tenggara Barat pada 3 Desember 2018
Telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan 5,0 SR mengguncang wilayah di Maluku Tenggara Barat pada jam 13.04.23 WIB. Diperkirakan, pusat gempa bumi terjadi di 213 km barat laut Maluku Tenggara Barat dengan kedalaman gempa bumi sekitar 138 km. Dan menurut BMKG bahwa gempa tersebut tidak menimbulkan potensi tsunami.
3. Gempa yang Ketiga Terjadi di Barat Daya Maluku Tenggara Barat Pada 3 Desember 2018
Pada hari yang sama gempa telah terjadi di 276 km barat daya Maluku Tenggara Barat pada hari Senin, (3/12/2018) malam. Dan diperkirakan gempa bumi terjadi pada jam 21.00 WIB menurut informasi yang diposting dalam akun twitter resmi BMKG, @infoBMKG.
Gempa tersebut diperkirakan berkekuatan sekitar 5.6 SR pada kedalaman 148 km. Menurut pengumuman BMKG, gempa bumi tersebut tidak mempunyai potensi tsunami.
4. Gempa yang Keempat Terjadi di Timur Laut Sulawesi Utara pada 4 Desember 2018
Telah terjadi gempa bumi berpusat di 151 km Timur Laut Sulawesi Utara pada hari Selasa, (4/12/2018) yang lalu. Menurut infomasi yang telah dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada akun twitter resminya, @infoBMKG, gempa bumi terjadi pada jam 13.52.00 WIB.
Menurut informasi, pusat gempa bumi yang berkekuatan 5.5 SR berada pada kedalaman 10 km. Dan menurut pengumuman BMKG, gempa tersebut tidak mempunyai potensi tsunami.
5. Gempa yang Kelima Terjadi Di Barat Daya Nias Barat pada 5 Desember 2018
Telah terjadi gempa bumi yang kelima pada jam 05:29;57 WIB di wilayah Sumatera Utara dengan kekuatan 5.0 SR. Menurut informasi, pusat gempa bumi terjadi pada 108 km barat daya Nias Barat, Sumatera Utara. BMKG memperkirakan titik gempa berada di kedalaman 12 km.
6. Gempa yang Keenam Terjadi di Barat Laut Kabupaten Kepulauan Talaud pada 5 Desember 2018
Telah terjadi gempa bumi yang keenam pada jam 15:13 WIB berada di Barat Laut Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Menurut informasi, gempa bumi tersebut mempunyai kekuatan sekitar 5.3 SR. Dan titik gempa bumi berada di laut 54 kilometer Barat Laut Kabupaten Kepulauan Talaud. Diketahu bahwa pusat gempa bumi berada di kedalaman 67 kilometer.
7. Gempa yang Ketujuh Terjadi di Lombok Utara pada hari Kamis 7 Desember 2018
Telah terjadi gempa pada hari Kamis (6/12/208) yang telah mengguncang wilayah Lombok bagian Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurut informasi BMKG, gempa bumi tersebut berkekuatan 5.7 SR. Dan pusat gempa bumi diperkirakan berada pada lokasi 8.37 LS, 116.06 BT atau berada di 24 kilometer Barat Laut Lombok Utara dengan titik gempa diperkirakan berada di kedalaman 10 Kilometer. Menurut BMKG, gempa bumi tersebut tidak mempunyai potensi tsunami.
Walaupun begitu, masyarakat sekitar disarankan untuk tetap berhati-hati dengan gempa bumi susulan yang kemungkinan terjadi. Dan menurut BMKG, gempa yang berkuatan 5.7 SR mengguncang wilayah Lombok ini dirasakan dalam skala VI-II di sekitaran lokasi gempa.
Kabarnya, gempa bumi ini mampu dirasakan sampai ke Denpasar, Kuta, Mataram, Tabanan, hingga Sumbawa. Menurut info yang kami kutip di twitter resmi BMKG, @infoBMKG, inilah keterangan detailnya, Skala MMI: VI Lombok Utara, V Lombok Barat, V Mataram, IV Lombok Tengah, IV Lombok Timur, III-IV Denpasar, III Jimbaran, III Tabanan, III Sumbawa, II Nusa Dua, II-III Karangasem, II-III Kuta, II-III Singaraja.
Menurut Skala Modified Mercalli Intensity (MMI), inilah gambaran suatu keadaan yang seseorang rasakan terhadap guncangan gempa yang terjadi, berdasarkan informasi yang diambil dari situs BMKG:
Skala I MMI: Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang
Skala II MMI: Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Skala III MMI: Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Skala IV MMI: Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Skala V MMI: Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Skala VI MMI: Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
Skala VII MMI: Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
Skala VIII MMI: Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
Skala IX MMI: Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
Skala X MMI: Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
Skala XI MMI: Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
Skala XII MMI: Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
Tagged