Ini Dia Sosok Maria Walanda Maramis yang Jadi Google Doodle Hari Ini
Siapa dia sosok Maria Walanda Maramis? Dia adalah Pahlawan Nasional Indonesia perempuan yang mempunyai nama lengkap Maria Josephine Catherina Maramis. Di hari ini, Sabtu (1/12), Mesin Pencari Google telah memasang gambar Maria Walanda Maramis sebagai Google Doodle untuk merayakan ulang tahun Maria Walanda Maramis yang ke-146 sekarang ini.
Maria Walanda Maramis dikenal masyarakat Indonesia sebagai seorang pahlawan perempuan yang ingin sekali memajukan keadaan perempuan di Indonesia khususnya Minahasa pada permulaan abad ke-20. Masyarakat Minahasa biasanya setiap tanggal 1 Desember memperingati sosok ibu yang dianggap sebagai ibu pendobrak adat serta pejuang kemajuan dan emansipasi perempuan di dunia politik dan pendidikan Indonesia sebelum merdeka. Dia adalah Ibu Maria Josephine Catherine Maramis lahir di Kema, Sulawesi Utara, 1 Desember 1872, meninggal di Maumbi, Sulawesi Utara, pada 22 April 1924 di umur 51 tahun.
Karena dedikasi dan perjuangannya terhadap perempuan Indonesia waktu itu, Mari Walanda Maramis telah diberi gelar oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 20 Mei 1969 sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional.
Maria Walanda Maramis kecil sebagian besar hidupnya dihabiskan di Minahasa Utara. Ibu Maria Walanda Maramis terlahir dari pasangan Maramis dan Sarah Rotinsulu, Dia merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara. Akan tetapi, Maria di usia enam tahun harus menjadi yatim piatu karena kedua orang tuanya jatuh sakit dan meninggal dunia meninggalkan Maria kecil waktu itu. Maria dan kedua saudaranya lalu diasuh oleh pamannya dan dibawa ikut serta ke Maumbi.
Bersama saudari perempuannya yang bernama Anatje, Pamannya menyekolahkannya di Sekolah Melayu. Karena pada waktu itu, kebanyakan perempuan diharapkan agar segera menikah dan mengasuh keluarganya.
Saat Maria beranjak dewasa, dia lalu pindah ke Manado dan mulai menulis artikel di surat kabar Tjahaja Siang. Maria pada waktu itu sering menulis tentang pentingnya peran ibu dalam keluarga. Dan dia juga mengatakan bahwa ibu mempunyai kewajiban untuk mengasuh dan menjaga kesahatan seluruh anggota keluarganya.
Maria menyadari bahwa peran ibu itu sangat besar. Akhirnya, pada 8 Juli 1917 Mari dan bersama beberapa orang telah mendirikan “PIKAT” yaitu Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunannya.
PIKAT didirikan bertujuan agar para wanita Minahasa pada waktu itu pintar melakukan pekerjaan rumah tangga, seperti halnya memasak, merawat bayi, menjahit, dan lain sebagainya. PIKAT berkembang sangat pesat karena dipimpin langsung oleh Ibu Maria Walanda Maramis. Pikat kemudian mendirikan cabang di Tondano, Maumbi, dan motoling. Bahkan Pikat juga mempunyai beberapa cabang di Pulau Jawa, seperti halnya di Batavia, Bandung, Bogor, Magelang, Surabaya, dan Cimahi.
Setelah melewati masa 2 tahun, PIKAT lalu mendirikan dan membuka sekolah di Manado pada tanggal 2 Juni 1918. Ia selalu aktif menjalankan PIKAT sampai akhir hayatnya dan meninggal pada 22 April 1924.
Untuk mengenang jasa beliau selama ini, telah dibangun Monumen Pahlawan Nasional Maria Walanda Maramis di Desa Maumbi, Kecamatan Kalawat oleh Pemerintah Setempat.
Mengenai pembangunan monumen tersebut, kakak perempuan Maria, Anatje menyebutkan bahwa monumen itu dibangun pada tanggal 8 Maret 1987 pada saat kemimpinan Gubernur Rantung.
Karena disaat dibangunnya monumen itu, Anatje tinggal di tempat peristirahatan terakhir Maria Walanda Maramis. Jadi Anatje tahu betul bagaimana proses pembangunannya. Ternyata di Kelurahan Komo Luar, Kecamatan Wenang, juga didirikan patung Maria untuk mengenang jasa beliau.
Tagged